Minggu, 17 April 2022

Perjalanan Rindu (Part 9)

KAMAR 810 

Alhamdulillah seluruh jamaah umroh SANEMA TOUR AND TRAVEL sudah kebagian kamar masing-masing. Kali ini kami berada dalam satu lantai, di lantai 8. Saya kebagian kamar nomor 810, dengan personil yang sama yaitu H. Adit, Abah Tamin, Pak Dena dan saya. 

Selepas bebenah dan merapikan barang bawaan kami di kamar hotel, kami segera bergegas menuju lantai S (restoran hotel) untuk berbuka puasa. Buka puasa perdana di Mekah Al-Mukarromah. Tempat makannya terlihat lebih mewah dari tempat makan sebelumnya. Penataan tempat duduk dan parasmanan lebih rapi. Bedanya di Mekah itu setiap kali kami mau berbuka dan sahur harus menunjukkan kupon makan dulu hehehe. ribet. 

"Alllahu akbar.. Allahu akbar.."

Adzan maghrib dari sound hotel yang terhubung langsung dengan teknologi Masjidil Harom berkumandang dengan jernih. Suara adzan yang dinanti-nanti dan membahagiakan hati. Seteguk demi seteguk air mengalir dingin di tenggorokan, membasahi ruang-ruang yang kering karena seharian penuh menahan haus. DZAHABADZHOMAU WABTALLATIL URUUQU WA TSABATAL AJRU IN SYAA ALLAH. 

riuh suara sendok berdenting dari meja ujung sana sampai ke meja ujung yang lain. Kebahagiaan berbuka puasa adalah DP bagi para shoimin, sebab CASH nya nanti ketika bertemu dengan dzat yang menciptakan kita semua : Allah Jalla jalaluh. 

Maghrib itu kami berbuka di Hotel dan melaksanakan sholat maghrib di hotel, di lantai yang sama, lantai S. Di tanah harom, sholat yang kita kerjakan mendapatkan keutamaan dan keistimewaan yang luar biasa. Yang menakjubkan adalah semuanya terkoneksi dengan Masjid, satu komando, satu gerakan, satu gebrakan. Subhanallah.. makanya jangan heran ketika sholat di hotel, sholatnya tanpa imam sebab imam sesungguhnya adalah imam sholat masjidil harom. 

Belum lagi sholat yang dilaksanakan di jalan-jalan, di depan toko-toko, di koridor hotel, di sepanjang trotoar dan kanan kiri gedung-gedung hotel yang menjulang tinggi. Pemandangan seperti itu nyata sekali kita lihat di sana. Mekah adalah kota semilyar keberkahan. 

Selepas sholat maghrib, JAMAAH UMROH SANEMA bersiap-siap menuju masjidil harom seraya menunaikan rangkaian ibadah umroh wajib. THOWAF, SA'I, dan TAHALLUL adalah harokah kami. 

Thowaf dengan mengelilingi ka'bah sebanyak 7x putaran, masing-masing putaran dibalut dengan doa-doa kebaikan, harapan dan optimisme pengabulan. bertakbir setiap melintasi hajar aswad. berdoa khusu di multazam, bercucuran air mata, berbaur dengan jutaan muslimin lainnya, lantas bedoa "Robbi adkhilni.." manakala melintasi maqom ibrahim, napak tilas sejarah berdirinya kakek para nabi ketika mendirikan Baitullah. Kemudian mendirikan sholat sunnah diantara maqom ibrohim, berdoa dan meminum air zamzam yang penuh berkah. 

Sai dengan melintasi bukit safa dan marwah sebanyak 7x juga. membaca ayat "Innasshofa.." ketika mendaki bukit safa, menghadapkan wajah ke ka'bah seraya bertakbir dan berdoa penuh harap, lantas berjalan menuju safa, berlari-lari kecil di sepanjang garis hijau, berjalan lagi hingga sampai di bukit marwah, menghadap kiblat dan berdoa kembali. berjalan lagi ke safa, begitu seterusnya sampai tuntas dan berakhir di bukit Marwah. 

Tahukah kawan, jarak lintasan safa ke marwah lebih kurang 400 meter. Sehingga total keseluruhan jarak tempuh yang kita lalui sebanyak 7x bolak balik adalah 2,8 kilo meter. Subhanallah. 

Napak tilas ibunda Siti Hajar yang pada saat itu ditinggalkan oleh Nabiyallah Ibrahim AS atas perintah Allah di padang tandus bakka (menangis). ya! kata makkah itu berasal dari kata bakka yang artinya menangis. tangisan dari sosok ibu yang sangat khawatir akan keselamatan bayinya, Ismail AS ketika berlari-lari mencari sumber mata air. Atas idzin Allah SWT, Sumber mata air justru muncul di dekat kaki sang bayi. "Zimzim yaa mubarrok". 

Tahallul artinya memotong rambut. Aturannya adalah bagi laki-laki dipotong minimal 3 helai rambut, namun dianjurkan untuk Halq (botak, gundul). Hal ini sesuai dengan doa Nabi SAW. Sedangkan bagi perempuan dianjurkan memotong rambut seruas jari. Dengan bertahallul, maka selesailah rangkaian ibadah umroh dan larangan-larangan ihrom sudah tidak berlaku. Alhamdulillah. 

"Sudah siap semua?" tanya Ust. Parson


Tidak ada komentar:

Posting Komentar