Jumat, 15 April 2022

Perjalanan Rindu (Part 8)

 


Miqot di Bir Ali
Pagi-pagi, selepas pulang sholat subuh seluruh jamaah umroh SANEMA TOUR AND TRAVEL berkumpul di Lantai M (Ruang Makan) untuk mendapatkan materi pemantapan manasik umroh. degdegan itu muncul lagi memenuhi seisi dada. gugup. nervous. 

Dengan berbakal ilmu manasik umroh lengkap dari Ust. Parson, kami bersegera bersiap-siap memakai kain ihrom (bagi laki-laki) dan pakaian tertutup aurat (bagi perempuan) dan berkumpul di Loby Hotel. Semua perlengkapan perjalanan seperti koper dan tas ransel siap diangkut ke bus. Hari itu kita check out dari Hotel Madinah Concorde. 

Perjalanan dilanjutkan! Mobil Bus Ajwa "Linnaqli Hujjaj" menyalakan mesinnya, menderum penuh semangat. Sang Muthowwif dan TL dengan sigap mengecek kelengkapan jamaah. Kemudian memberikan penjelasan beberapa kalimat tentang perjalanan menuju Masjid Dzul Hulaifah atau lebih dikenal dengan bir ali untuk mengambil miqot

Sahabat SANEMA, jarak kota Madinah ke Masjid Dzul Hulaifah atau Birali itu sekitar 16,9 KM atau kurang lebih 17 menit perjalanan. Nah, sesampainya kita di sana, kita disunnahkan melaksanakan sholat sunnah dua rokaat, setelah itu niat ihrom. LABBAIKALLAHUMMA UMROTAN. NAWAITUL UMROH WA AHROMTU BIHA LILLAHI TAALA.

Bagi ikhwah yang belum tahu, MIQOT adalah batas tempat untuk memulai ihrom haji atau umroh. Jadi, rangkaian ibadah umroh itu sangat tertib dan teratur. Semua ada aturan dan tata caranya. Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi SAW : "خُذُوا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ" artinya ambillah dariku tata cara haji/umroh kalian (HR. Muslim). \

NIAT SUDAH DIUCAPKAN! Maka hal-hal yang membatalkan ihrom sudah diberlakukan. Banyak sekali larangan-larangan berihrom diantaranya tidak boleh memotong kuku, tidak boleh bersetubuh, bermesraan, tidak boleh menutup kepala bagi laki-laki dan lainnya. Konsekuensinya jelas! bagi yang melanggar larangan ihrom kena "dam" dan wajib membayarnya senilai 1 ekor domba. 

Yaa ikhwah, perjalanan dari miqot bir ali menuju kota suci Mekkah Al-Muakrromah lebih kurang 5-6 jam perjalanan dengan kecepatan 124 KM/jam. Tahu darimana saya kecepatannya sampe segitunya? karena saya sempat duduk di depan samping sopir busnya hehehe..

Sepanjang jalan tidak ada yang bisa kita lihat kecuali gunung batu (jabal) dan hamparan jalan lurus sejauh mata memandang. Setelah mengucapkan niat sejak itu pula lah disunnahkan membaca talbiyyah. 

LABBAIKALLAHUMMA LABBAIK, LABBAIKA LAA SYARIKA LAKA LABBAIK, INNAL HAMDA WANNI'MATA LAKA WALMULK LAA SYARIKALAH (Sebanyak-banyaknya sampai terlihat ka'bah).

Rindu yang sudah menggunung di dada ini seakan-akan akan meledak setiap kali kalimat itu dikumandangkan. Dulu, kami hanya bisa membacanya di kampung halaman manakala ada tetangga yang akan berangkat ke tanah suci. Kini, jarak antara kita dengan ka'bah ditentukan oleh kecepatan bus melaju. Subhanallah.. walhamdulillah Bahagia sekali hati kami. 

Suara serak tak kami hiraukan, kalimat talbiyyah itu terus saja berkumandang mengisi setiap celah ruang di Bus itu. Semangat kami tak surut walau sedang berpuasa. Tahukah kawan dulu para sahabat Nabi yang ikut bersama Nabi SAW dalam perjalanan ibadah haji itu mereka berjalan kaki dari Madinah ke Mekkah sambil meneriakkan Talbiyyah dengan suara lantang! 

Seharusnya kita-kita yang berada di dalam bus dengan AC yang sejuk lagi harum, malu! atau paling tidak tidak kurang semangatnya membacakan talbiyyah di sepanjang perjalanan sebagai bukti seriusnya kita menyambut panggilan Allah ke rumah-Nya.

TUGU AL-QUR'AN berdiri kokoh, menggambarkan kegagahan dan kesigapannya menyambut kehadiran tamu-tamu Allah. Tugu Al-Qur'an merupakan batas awal memasuki kota suci Mekah. lirih dalam hati kami berdoa : [Doa Memasuki Kota Mekah].

Moncong Zam-zam Tower terlihat masih kecil dari kejauhan. Dada ini semakin berkecamuk penuh bangga karena dapat menginjakkan kaki di tanah kelahiran Nabi SAW. Selamat Datang Kota Suci Mekah, Assalamualaikum para penduduk yang diberkahi.. salam kami untuk kalian semoga kehadiran kami dapat memberikan kebaikan untuk negri yang dicintai ini. 

Sekitar pukul 4 sore bus kami berhenti di depan HOTEL ROYAL MAJESTIC. Tampilan luar yang kurang meyakinkan dengan tanjakan curam menguras tenaga. has hes hos kami bersusah payah naik ke loby hotel, namun setibanya di dalam udara dingin memenuhi seisi ruangan. Subhanallah.. ademnyaa..

Kami beristirahat sejenak di loby hotel sambil menunggu proses pengambilan kunci kamar. Interior hotel yang didesain elegan, kursi sofa yang ditata dengan apik memanjakan siapa saja yang duduk di sana. Nampak di sana jamaah umroh dari berbagai wilayah. mungkin ada yang sudah melaksanakan ibadah umroh atau bahkan baru akan melaksanakan umroh. bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar