Senin, 28 November 2022

Sudah siapkah kita mempertanggung jawabkan amal kita di Hadapan Allah SWT?

Umur berapa kita sekarang saat membaca tulisan ini? coba diinget-inget lagi masa-masa duduk di bangku sekolah, mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi, mulai dari mesantren di satu ponpes ke ponpes berikutnya. Perhatikan baik-baik perubahan fisik dan keilmuan kita! tubuh kita yang tadinya kecil kerempeng, sekarang udah sebesar apa? ilmu kita yang tadinya cuma bisa baca tulis ngitung, sekarang udah bisa apa aja? 

Coba diingat-ingat lagi tahun berapa kita mulai bekerja dan mendapatkan gaji pertama? tahun berapa kita menikah dan dikasi karunia anak? Perhatikan baik-baik perubahan perekonomian dan rumah tangga kita! Pekerjaan kita yang dulu dengan yang sekarang bedanya apa? Gaji kita yang tadinya kecil, sekarang berapa? Rumah tangga kita yang tadinya cuma berdua tinggal di kontrakan (misalnya), sekarang personil yang di rumah udah ada berapa? rumah kita udah segede apa?

Tentang usia kita yang terus bertambah, fisik yang terus menua, ilmu dan pengalaman yang terus berkembang, anggota keluarga yang menjadi tanggung-an, rumah dan kendaraan yang menjadi hiasan, uang yang kita dapatkan dan kita gunakan, waktu dan kesempatan yang kita miliki, semuanya pada akhirnya akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT! Simak hadits Nabi SAW berikut ini : 


Artinya : tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, sampai ia ditanya tentang umurnya kemana dihabiskannya?, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya?, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakannya?, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya? 

Empat hal tersebut, yakni UMUR, ILMU, HARTA, dan TUBUH hendaknya menjadi barometer pencapaian kesuksesan kita di dunia ini. 

Jadikan umur kita sebagai umur yang bermanfaat. Caranya dengan terus beramal sholeh, mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, semaksimal mungkin jadikan diri kita bermanfaat untuk orang-orang yang berada di sekitar kita, menyelamatkan keluarga dari mushibah dunia dan akhirat, membantu tetangga, menolong sesama, 

Jadikan ilmu yang kita miliki menjadi ilmu yang bermanfaat. Caranya dengan mengajarkan ilmu tersebut kepada orang-orang yang membutuhkannya, mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk belajar mengenal Allah SWT, menumbuhkan kecintaannya kepada Rosulullah SAW, memahami hakikat hidup di alam dunia ini. Dengan begitu mudah-mudahan menjadi washilah kebaikan yang berlipat ganda. 

Jadikan harta yang kita dapatkan secara halal harus bisa bermanfaat untuk keluarga kita, keluarga terdekat kita, fakir miskin yang membutuhkan uluran tangan kita, anak-anak yatim - dhuafa, juga bisa membantu orang-orang yang sedang berjuang berda'wah seperti pembangunan masjid, pondok pesantren dan sekolah-sekolah islam. 

Harta terbesar yang Allah titipkan kepada kita adalah anak-anak dan istri kita. Bimbing mereka menjadi orang yang sholeh dan sholehah! Ajarkan nilai-nilai islam kepada mereka! Agar mereka mengenal Allah dan Rosul-Nya! Mudah-mudahan rezeki harta yang kita miliki tidak hanya kuantitasnya yang banyak, akan tetapi kualitasnya, nilai keberkahannya juga melimpah ruah. 

Jadikan tubuh kita sebagai alat dan sarana untuk memaksimalkan ketiga potensi di atas! jaga tubuh kita agar tetap sehat dan bugar dengan cara rutin berolah raga, berdzikir untuk menangkan hati dan pikiran. Mudah-mudahan kesehatan dan kebahagiaan senantiasa menyertai kita. Dengan tubuh yang sehat dan Hati yang bahagia, in-syaa allah kita bisa memaksimalkan umur kita, ilmu kita dan harta kita. Aammiin yaa robbal 'aalammiin.

-Apip Fudoli


Tidak ada komentar:

Posting Komentar