In-syaa allah semua pembaca sering mendengarkan bahasan dan kajian tentang niat dalam beribadah seperti niat ketika hendak berwudhu, niat hendak melaksanakan mandi besar, dan niat bertayammum.
Namun demikian tidak ada salahnya jika penulis mengkaji kembali materi tentang niat tersebut berdasarkan sudut pandang lain yang mungkin belum terangkat.
Jadi begini, satu waktu saya dan beberapa rekan ustadz sedang ngumpul, duduk bareng dan diskusi ringan tentang materi-materi yang sering dibawakan dalam khutbah, dalam pengajian-pengajian umum. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah ketika ada ustadz yang membuka persoalan :
"masih banyak diantara ibu-ibu yang tidak hapal niat mandi junub. Nah lho! padahal kan niat mandi junub itu penting karena "kebutuhan seksualitas" antara pasangan suami istri tentu dikerjakan dalam intensitas tertentu. Nah, gimana jadinya kalau kebutuhan tersebut menjadi salah satu yang utama dalam pasangan suami istri, tapi cara menghilangkan hukum hadas besarnya, cara mandi besarnya malah tidak tahu? niatnya ge ga hapal".
Begitu kira-kira salah satu pembahasan menarik yang menurut saya tidak boleh dipandang sepele. Sebab sah atau tidaknya amalan dalam suatu amal ibadah bergantung kepada niat pelaksananya. Jika niatnya benar sesuai dengan tuntunan dalam islam, maka amal tersebut in syaa allah mendatangkan pahala. Namun sebaliknya, jika niatnya salah, boleh jadi tidak sah bahkan mendatangkan dosa. naudzubillahi min dzalik. Oleh karena itu bagian niat ini sangat penting kita pahami, kapan dan dimana niat tersebut dibaca dan ditempatkan.
Sebagai contoh, si fulan hendak melaksanakan mandi besar, akan tetapi niat yang dibaca adalah niat berwudhu. wadduh! jaka sembung ya.. boro-boro mau dapet pahala itu mandi besarnya, sah aja belum tentu. Jadi, saya kira setiap muslimin wajib memahami untuk dirinya sendiri dan memahamkan untuk orang-orang terdekatnya, misalnya jika kita seorang suami hendaknya mengajarkan istri dan anak-anak kita, dan seterusnya.
Bagaimana lafal niat wudhu? niat mandi besar bagi laki-laki atau perempuan? bagaimana niat tayammum? jawabannya sementara waktu bisa dilihat dari gambar yang menyertai tulisan ini. Di dalam gambar tersebut saya susun urutan niat mulai dari niat berwudhu, niat mandi besar (bagi laki-laki), niat mandi besar (bagi perempuan) dan niat tayammum. Silahkan dihapalkan! dan dipraktekkan sesuai penempatannya.
Terakhir, mengenai redaksi niat tentu ada sebagian yang tidak sama dan berbeda-beda. Ada yang melafalkan dengan lafadz niat seperti di gambar tersebut, ada juga dengan redaksi niat yang lain. Pada prinsipnya niat itu terletak di dalam hati, dan mengucapkannya dihukumi sunnah. Nah menghapalkan lafadz niat-niat tersebut menjadi salah satu cara agar membantu memantapkan niat yang ada di dalam hati. Semoga bermanfaat.
= Apip Fudoli S.F =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar