Minggu, 20 November 2022

PERAYAAN MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD S.A.W BENTUK KECINTAAN UMMATNYA KEPADA BELIAU

Perayaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan suatu momentum yang selalu disambut meriah oleh seluruh muslimin di belahan dunia manapun tidak terkecuali di Indonesia. Setiap tempat yang merayakan peringatan tersebut baik di masjid-masjid, musholla-musholla, pondok pesantren, majelis ta'lim, perusahaan-perusahaan maupun di kalangan pemerintahan pasti meriah dan penuh dukungan. Dukungan itu datang dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak muda, orang tua, bapak-bapak, lebih-lebih ibu-ibu majelis ta'lim, juga lintas profesi. Ini merupakan suatu aset besar bagi sebuah negara dimana kaum muslimin berkumpul dan bersholawat dengan penuh riang gembira, menguatkan ikatan ukhuwwah islamiyyah (persaudaraan sesama islam) dengan saling mengucapkan salam, ukhuwwah wathoniyyah (persaudaraan sesama bangsa) dengan saling merangkul muslimin sekalipun berbeda suku, juga ukhuwwah basyariyyah (persaudaraan sesama manusia) dengan saling menghormati dan menghargai tanpa memandang status sosial. 

Sosok Nabi Muhammad SAW benar-benar telah menyatukan kaum muslimin tidak hanya pada saat beliau hidup, akan tetapi setelah wafat pun jejak ajarannya sangat melekat di hati ummat manusia. Subhanallah. sebagaimana Allah SWT nyatakan dalam Al-Qur'an : Wa maa arsalnaaka illa rohmatan lil 'alamiin artinya "tidaklah Aku mengutus engkau (Muhammad) kecuali untuk rahmat bagi alam semesta"

Maka momentum perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut perlu dikedepankan hal-hal positif yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, nilai-nilai ajaran mulia dari Rosulullah SAW bagi umat-umatnya, yakni para hadirin yang hadir menghadiri perayaan tersebut. Oleh karena itu saya tertarik ingin menuangkan pemikiran dan ide-ide yang membangun dalam sebuah tulisan ini, agar kiranya kekayaan intelektual hasil dari tafakkur dan riset literatur ini dapat memberikan sumbangsih dalam mengembangkan aset berharga tersebut, yakni perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. in syaa allah. 

Pertama, DEFINISI, kata Maulid secara bahasa artinya waktu dan tempat dilahirkan, sedangkan kata Mauluud artinya orang yang dilahirkan. Maka kalimah "Maulid Nabi" dapat diartikan waktu kelahiran seorang nabi. Dengan demikian kalimah "Maulid Nabi Muhammad SAW" berarti waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

Maka pertanyaan yang mengiringinya adalah kapan beliau dilahirkan? jawabannya pada HARI SENIN. dasarnya adalah dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim no. 1162) Sumber: https://muslim.or.id/19559-kapan-tanggal-lahir-nabi-muhammad.html

Tanggalnya? Menurut Jumhur ulama, Beliau dilahirkan pada 12 Robiul Awwal tahun gajah atau bertepatan dengan Senin, 22 April 571 Masehi. Terlepas dari perbedaan pendapat terhadap hari, tanggal, bulan dan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, kaum muslimin bahkan seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini tentu sangat berbahagia, bergembira, bersuka cita dengan kelahiran Rosulullah SAW. tidak diragukan lagi akan hal itu! 

Kecintaan itu diwariskan dari sejak beliau lahir sampai saat ini, bahkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW telah banyak melahirkan ulama-ulama yang mumpuni di bidang syair dan sastra seperti pengarang kitab Burdah (Imam Bushiri), kitab Barzanji (Syaikh Abdul Karim Al-Barzanji), Kitab Maulid Diba' (Imam Abdur Rahman bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin Umar ad-Diba`i)Kitab Syaroful Anam (Hj. Mursyidah Abdullah bin Nuh), Maulid Adiyaullami; (Habib Umar bin Hafidz hadhromaut), dan yang lainnya yang penulis belum tahu. Sosok Rosulullah SAW benar-benar mengilhami dan menginspirasi orang-orang hebat setelahnya. Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wala alih wa shohbih. 

Kedua, SEJARAH, bagaimana sejarahnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini diperingati? Peringatan Maulid Nabi diadakan pertama kali oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi atau Muhammad Al Fatih dengan tujuan untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin, dalam rangka menghadapi Perang salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yarusalem. Sementara itu, sejarah peringatan Maulid Nabi di Indonesia sendiri mulai berkembang di masa Wali Songo atau sekitar tahun 1404 masehi. Peringatan Maulid Nabi dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam. (Sumber:https://news.detik.com/berita/d-6332896/sejarah-maulid-nabi-muhammad-saw-tradisi-dan-maknanya). 

Sejarah mencatatkan bagaimana sikap paman nabi Abu Lahab ketika hamba sahayanya Tsuwaibah memberikan kabar gembira tentang kelahiran Muhammad SAW. Abu Lahab menyambutnya dengan penuh gembira dan suka cita atas kelahiran beliau bahkan memerdekakan Tsuwaibah. Subhanallah! maka atas dasar tersebut, Abu Lahab setiap hari senin siksaannya dikurangi lantaran bergembiranya pada saat Nabi SAW lahir. Bagaimana dengan kita yang jelas-jelas muslim dan terus menerus mencintai Nabi SAW dan mengagungkan beliau dengan bersholawat. Shollu Alannabiy!

Ketiga, HUKUM, lantas bagaimana hukumnya melakasanakan perayaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dalam pandangan agama? di dalam kitab I'anatuttholibin karya Sayyid Bakri bin Muhammad Syatha' (Lahir 1266 H - Wafat 1310 H, usia 44 tahun) pada Juz III halaman 363 cetakan Haromain dijelaskan : 


Adapun kitab rujukannya adalah kitab Al-Hawi lil Fatawa karya Al-Imam Jalaluddin Asyuyuthi (Lahir 849 H - Wafat 911 H, usia 62 tahun) pada jilid 1 halaman 189


ma'nanya, ini sebuah faidah yang dikutip daripada kitab Fatwa Al-Hafidz Asy-Suyuti pada Bab Walimah Beliau ditanya tentang amalan mengamalkan Maulid Nabi SAW di bulan robiul awwal apa hukumnya dalam pandangan agama, apakah hal tersebut mahmudah (terpuji) atau madzmumah (tercela)? apakah melaksanakannya mendapatkan pahala atau tidak? jawabannya menurut pendapatku adalah sesungguhnya pokok dari pada melaksanakan Maulid adalah perkumpulan manusia yang didalamnya dibacakan sebagian dari apa yang mudah dari Al-Qur'an, kemudian disampaikan riwayat-riwayat Nabi, sejarah permulaan da'wah Nabi SAW dan apa-apa yang dirayakan dalam Maulid Nabi SAW dari ayat-ayat, kemudian digelar taplak meja yang panjang bagi mereka untuk makan bersama, dan tidak menambahi dari itu, yang demikian itu hukumnya adalah bid'ah hasanah yang mendapatkan pahala bagi pelaksananya karena memuliakan Nabi SAW dan menampakkan kebahagian dan bersuka cita dengan kelahirannya. 

jadi, jelas dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperselisihkan adalah bukan pada peringatannya, melainkan bagaimana cara memperingatinya. Jika cara memperingatinya mengandung nilai-nilai membangkitkan semangat keislaman, semangat mengaji, semangat meningkatkan kualitas dan kuatitas ibadah kita kepada Allah SWT, meningkatkan rasa cinta kita kepada Rosulullah SAW, maka hal tersebut merupakan sesuatu yang baik dan mengamalkannya mendapatkan pahala. Namun sebaliknya, jika dalam perayaan tersebut jauh dari nilai-nilai agama, mengandung unsur kema'shiyatan dan hal-hal negatif lainnya, maka berdosa melaksanakannya. 

Keempat, PROSESI, prosesi pelaksanaan maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai tempat memiliki ciri khas masing-masing. Sebagian diantaranya ada yang memasukkan unsur budaya setempat yang tidak bertolak belakang dengan ajaran agama islam dalam perayaannya, ada juga yang secara utuh isinya adalah sholawat dan taushiyyah islamiyyah, ada juga yang merayakan dengan membagi-bagikan makanan dan sedekah hasil bumi. Pada prinsipnya pelaksanaan maulid Nabi Muhammad SAW adalah mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk berkumpul, berdzikir mengingat Allah SWT, mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-qur'an, membaca kitab shirah Nabawi, bersholawat bersama-sama, mendengarkan nasehat-nasehat keagamaan, meneladani akhlak mulia Rosulullah SAW dan makan bersama. 

Nampak sekali dalam perayaan maulid Nabi SAW nilai-nilai persaudaraan, ikatan silaturrahmi, dan saling tolong menolong dalam mensukseskan acara tersebut. Sehingga tidak jarang dari masyarakat yang rela urunan, mengumpulkan sumbangan, dan menghimpun donasi demi terlaksanakanya acara perayaan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tersebut. Betul-betul tumbuh kecintaan mereka kepada junjungan mulia Nabi Muhammad SAW. 

Maka tidak heran dalam salah satu haditsnya, Rosulullah SAW bersabda : Al-mar'u ma'a man ahabba artinya "seseorang itu akan dikumpulkan bersama dengan siapa yang ia cintai". Jika kecintaan kita kepada Nabi SAW begitu besar, maka mudah-mudahan kelak di hari kiamat kita bisa dikumpulkan bersama Rosulullah SAW. Adalah merupakan suatu keni'matan yang sangat luar biasa bisa menjadi bagian dari ummat Nabi Muhammad SAW, bisa mencintai beliau - juga berharap beliau mencintai kita, mengakui kita sebagai ummatnya. Amminn yaa robbal alamiin. 

Kelima, HIKMAH, hikmah yang dapat dipetik dari setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah akhlakul karimah Nabi SAW agar bisa kita teladani, kita contoh, kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari kita, baik di rumah, di tempat kerja, di masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

محمد محمد بشر لا گالبشر
بل هو گالياقوت بين الحجر
Muhammad (Saw) adalah seorang manusia namun bukan manusia biasa, 
dia laksana batu permata diantara bebatuan biasa


Cara hidup Rosulullah SAW selalu menjadi suri teladan bagi ummatnya. Beliau mencontohkan banyak hal baik kepada ummatnya, mulai dari hal yang besar seperti menyusun startegi perang sampai kepada hal-hal yang kecil seperti berdoa ketika akan masuk kamar mandi. Tidurnya Nabi penuh dengan nilai-nilai ibadah, makannya Nabi penuh dengan nilai-nilai ibadah, bertutur kata dengan lemah lembut dan tegas pada tempatnya, penuh nilai-nilai nasehat. Tentu tidak akan cukup lembaran demi lembaran untuk menuliskan akhlak Nabi SAW bahkan jika seluruh lautan dijadikan tintanya dan seluruh pohon di hutan dijadikan sebagai penanya, tetap tidak sanggup menuliskan kemuliaan Rosulullah SAW, bahkan sampai alam semesta ini hancur dan dikembalikan lagi, tetap tidak akan selesai menuliskan kemuliaannya. Subhanallah saking mulianya beliau, Nabi yang diciptakan pertama kali dan diutus terakhir kali Muhammad SAW. 

Wallahu a'lam bisshowab. - Apip Fudoli S.F

Tidak ada komentar:

Posting Komentar