Jumat, 11 Maret 2022

Keutamaan Menghilangkan Kesusahan Orang lain

 Teks Khutbah | Jum'at, 11 Maret 2022 / 8 Sya'ban 1443 H | Masjid AHM Plant 3A 

(Sumber foto : https://www.inilahkoran.com/risalah/pr-1181018402/keutamaan-membantu-orang-lain)

Bismillahirrohmanirrohim.. Alhamdulillah, di hari jum'at yang mulia ini, kita dapat melaksanakan salah satu ibadah rutin kita, melaksanakan sholat jum'at berjama'ah di masjid yang kita cintai ini dalam keadaan sehat wal afiyat. Aammiin yaa Robbal 'aalamiin

Semoga amal baik kita pada hari ini baik berupa sedekah membantu orang-orang yang sedang kesusahan, maupun sedekah membantu pembangunan masjid, musholla, pesantren yang sedang membutuhkan, dan/atau membantu fakir miskin di sekeliling kita yang sedang kekurangan, kelaparan, kebuntuan, senantiasa diterima oleh Allah SWT, menjadi tabungan pahala bagi kita untuk bekal perjalanan di akhirat kelak. Aammiin yaa Robbal 'aalamiin. 

Ikhwah fillah.. 

Menghilangkan kesusahan orang lain merupakan akhlak terpuji. Perilaku yang perlu kita miliki sebagaimana Nabi S.A.W contohkan. Rosulullah S.A.W adalah sosok yang sangat lembut hatinya, mudah membantu orang-orang yang sedang kesusahan dan suri tauladan kebaikan di atas kebaikan. 

Ada sebuah kisah fenomenal menggugah semangat ibadah kita yang dicontohkan langsung oleh Rosulullah S.A.W. 

"dikisahkan di sudut pasar madinah al-munawwaroh ada seorang pengemis yahudi buta. Apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata, "wahai saudaraku jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya"

hari demi hari pengemis yahudi itu mencela Rosulullah SAW. Kejadian itu terus berlangsung di pojok pasar mandinah. Sebagai Nabi yang diberi wahyu, Rosulullah SAW tentu tahu apa yang dilakukan pengemis yahudi buta itu.

setiap pagi Rosulullah SAW mendatanginya dan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rosulullah menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu. Saat Rosulullah SAW menyapinya, si pengemis yahudi itu tetap berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rosulullah SAW menyapi pengemis yahudi itu hingga menjelang beliau wafat. Setelah kewafatan Rosulullah, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan kepada pengemis yahudi buta itu. 

Suatu hari sahabat Nabi, Abu Bakar RA berkunjung ke rumah putrinya Aisyah RA yang juga istri Rosulullah SAW. Beliau bertanya kepada putrinya, "Anakku, adakah sunnah kekasihku (Muhammad SAW) yang belum aku kerjakan?" Aisyah menjawab ayahnya "wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah, hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja" . "Apakah itu?", tanya Abu Bakar. "Setiap pagi Rsoulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawa makanan untuk seorang pengemis yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah.

Keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. ketika Abu Bakar mulai menyuapinya. si pengemis itu marah sambil berteriak "Siapakah kamu?". Abu bakar menjawab "Aku orang yang biasa". "Bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku" jawab si pengemis buta itu. "apabila ia datang kepadaku, tangan ini tidak susah memgang dan mulit ini tidak susah mengunyah. Orang itu yang biasa mendatangiku selalu menyapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu dengan mulutnya. Setelah itu ia berikan kepadaku" kata pengemis itu melanjutkan perkatannya. 

Abu Bakar tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu. AKu adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulai itu telah tiada, ia adalah Muhammad Rsoulullah SAW. 

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar, ia pun menangis sedih dan kemudian berkata "benarkah demikian?" "selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia. Pengemis yahudi buta itu akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar. 

Demikian kisah Rosulullah dengan pengemis yahudi buta yang begitu menyentuh hati. Nab Muhammad SAW mengajarkan kepada kita betapa kelembutan akhlak dan budi pekerti yang baik dapat mendatangkan kebaikan kepada orang lain" 

(Sumber : https://umma.id/post/kisah-rasulullah-dan-pengemis-yahudi-buta-362187?lang=id)

Ikhwah fillah.. 

Orang mukmin harus mudah urusannya, tidak bertele-tele dan berbelit-belit. Orang mu'min yang memudahkan urusan mu'min lainnya akan mendapatkan kemudahan dari dzat yang maha memudahkan. Allah SWT. 

Di dalam kitab Shohih Al-Jami Asshogir 2/363: Riwayat Tirmidzi dan Thabrani dari Ibnu Ma'ud R.A bahwa Rosulullah SAW bersabda : 

الا اخبركم بمن تحرم عليه النار على كل هين لين قريب سهل 

"Tidakkah kamu aku beritahu tentang orang yang diharamkan masuk neraka dan neraka haram baginya? yaitu setiap orang dekat lagi mudah dan lemah lembut" (dikutip dari buku "Keistimewaan Amalan Rosulullah dan Balasannya" hal. 107 karya KH. Nabhani Idris)

Ikhwah fillah.. 

Yakinkan bahwa setiap pertolongan yang kita berikan kepada orang yang membutuhkan, pasti Allah SWT akan menolong kita di kala kita kesusahan.

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwasanya Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
وَ اللَّهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِيْ عَوْنِ أَخِيْهِ
“Allah senantiasa menolong hamba, selama ia menolong saudaranya”. (HR. Muslim No. 2699)

Mari kita jadikan bulan sya'ban ini sebagai satu momentum untuk memperbaiki amalan-amalan kita menjadi lebih baik lagi menuju bulan suci Ramadhan yang kita rindukan. Semoga kita menjadi bagian dari golongan orang-orang yang mampu membatu banyak orang, menghilangkan kesusahan orang lain dengan segenap kemampuan yang kita miliki. Semoga bermanfaat. Aammiin yaa Robbal 'aalamiin. 

== Alfaqir Apip Fudoli S.F ==


Tidak ada komentar:

Posting Komentar