Kamis, 03 Maret 2022

BELAJAR HADITS dan BAHASA ARAB (NAHWU-SHORF)

Hadits merupakan salah satu dasar hukum dalam agama islam, setelah Al-Qur'an. Dalam Hadits setidaknya terhimpun 3 struktur umum seperti : Matan Hadits, Sanad Hadits dan Perawi Hadits. Ketiganya saling berkaitan dan dapat menentukan kualitas dari hadits itu sendiri, apakah shoheh, hasan, atau dhoif. 

Nah, Sobat! Di Pesantren Daarut Tajweed juga dipelajari Hadits, dengan referensi KITAB BULUGHUL MAROM Lil Imam Ibnu Hajar Al-Asqolany. 


Salah satu hadits yang terdapat di dalam kitab tersebut adalah : 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam.” Beliau bersabda, ”Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya; Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’); Apabila dia sakit, jenguklah dia; dan Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim)
Metode pembelajarannya adalah dengan cara DIKTE. Guru membacakan hadits tersebut sedikit demi sedikit, se-lafadz demi se-lafadz, dibacakan dengan makhorijul huruf yang pas, kemudian santri-santri menuliskannya di buku tulis masing-masing. Setelah selesai dibacakan secara dikte, guru mengecek hasil tulisan santri dan mencocokkannya di papan tulis. 

setelah itu, guru menuliskan mufrodat (kosa kata) baru. Hal ini bertujuan agar santri memiliki perbendaharaan mufrodat yang banyak yang kelak akan sangat bermanfaat bagi mereka di kemudian hari. Selanjutnya, guru menjelaskan "tarkibul kalimah" yakni susunan dan kedudukan suatu kalimat bahasa arab, tentu secara langsung santri-santri diajarkan ilmu nahwu-shorof. \

Nah, di bagian terakhir barulah guru menerjemahkannya dengan kalimat yang pas dan lazim, sekaligus menjelaskan makna yang tersirat di dalam hadits tersebut. 

Baiklah Sob! lebih lengkapnya yuk kita hadir di pengajian setiap malam selasa (ba'da sholat isya) di Pesantren Daarut Tajweed

== Info Kajian 08978587460 ==

Tidak ada komentar:

Posting Komentar