BERSYUKUR ATAS KENI’MATAN KEMERDEKAAN RI KE-77
Oleh : Apip Fudoli S.F
Alhamdulillah segala puji milik Allah SWT. Keni’matan yang Allah SWT berikan kepada kita sangatlah banyak.
ü Keni’matan bangun tidur dalam keadaan sehat, mata terbuka lisan berdoa; “alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihinnusyur”,
ü ni’mat bisa bangun tidur sebelum adzan subuh berkumandang,
ü ni’mat diberikan keni’matan bisa melaksanakan sholat subuh berjama’ah,
ü ni’mat bisa melaksanakan sholat jum’at dan beribadah di dalamnya,
ü ni’mat diberikan keinginan membaca surah alkahfi,
ü ni’mat diberikan kesenangan memperbanyak sholawat kepada sayyiduna muhammad SAW,
ü ni’mat diberikan kesempatan untuk terus berbuat baik, baik untuk diri sendiri, untuk anak istri, untuk keluarga atau pun untuk masyarakat.
Sehingga bisa disimpulkan keni’matan jasadiyyah itu melekat pada keni’matan ruhaniyyah tatkala mampu beramal sholeh, beribadah kepada Allah SWT. Alhamdulillah..
Jadi, hadirin.. ni’mat sehat wal afiyyat ini dapat kita rasakan dengan maksimal manakala disandingkan dengan ni’mat iman wal islam.
ü Sehat - Sholat. Cakep! Sehat - gak sholat. Gak Cakep!
ü Olah raga - olah rasa (mengatur dan mengendalikan emosi/sabaran), cakep! Olah raga saja tapi emosian, ga cakep!
Nah, makanya Olah raga, olah rasa, olah jiwa harus seimbang dan sejalan. Apa itu Olah jiwa? Mengelola bathin kita agar tetap tenang dalam situasi apapun. Bagaimana caranya? Dzikrullah! Berdzikir kepada Allah SWT. QS. 13 (Adz-Dzariyat) Ayat 28
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوب
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
Dengan dzikir kepada Allah hati tenang, tentram, damai, maka segala persoalan hidup dapat dihadapi dengan kepala dingin, pikiran tenang
hati adem, keputusan yang dilakukan penuh dengan solusi terbaik. Nah, dengan begitu seseorang akan terdorong untuk berbuat baik / beramal sholeh dan merasa bahagia melaksanakannya.
Bagaimana caranya supaya keni’matan dan kebahagiaan itu mulazamah (terus menerus) dapat kita rasakan? Q.S 14 (Ibrahim) ayat 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Mensyukuri kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77 bisa dengan berbagai macem cara, pilihlah cara yang tidak melanggar syariat Allah dan cara yang mendatangkan keberkahan bagi Negeri ini. Salah satunya dengan mendoakan para pahlawan yang telah gugur di medan perang memperjuangankan kemerdekaan ini!
Banyak sekali pahlawan-pahlawan bangsa yang yang berjuang mati-matian agar terwujud cita-cita kemerdekaan dari berbagai macam kalangan. Salah satunya adalah para ulama. Kita lanjutkan semangat perjuangan mereka! Paling tidak dengan mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif.
Usman Manor, S.Hum, M.M (Analis Sumber Sejarah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) )
“Target dan tujuan dalam mengisi kemerdekaan tersebut memiliki kriteria jika hendak mencapainya, yaitu mematuhi perintah Tuhan Yang Maha Esa, memanusiakan manusia dengan menjunjung tinggi adab, melakukan kerja sama dan bersatu dalam menjalani kehidupan, menyandarkan segala tindakan pada khidmat kebijaksanaan, serta mengupayakan keadilan.” (sumber :